-->

Type something and hit enter

On
advertise here

Tim Medis kembali ke RS Haesung. DI Lobby sudah adaKetua Han beserta yang lain menyambut kembalinya mereka.

-= Volunter Tim Medis RS Haesung. Kami bangga atas kembalinya kalian setelah berbagi hati dan talenta =-



Dr Sang Hyun maju untuk menyapa Ketua Han, ia sudah ramah banget tapi Ketua Han malah memamnggil Chi Hoon.

Dr Sang Hyun jadi bisik-bisik,,"Bagus banget, yang nyapa gue yang dipanggil Chi Hoon."

Ketua Han mengur Chi Hoon yang tak ikut kembali saat pesawat penjemput tiba. Chi Hoon hanya nyengir.

"Apa kau tahu, barapa kali Ibumu datang kesini dan menggangguku?"

"Saya tidak tahu." Jawab Chi Hoon.

Ketua Han kesal dan akan memukul Chi Hoon, membuat Chi Hon sedikit merem takut.


Ketua Han beralih pada yang lain. Menyampaikan kalau mereka akan mendapat bonus 100% atas kerja yang mereka lakukan di Urk dan sekarang mereka harus melakukan chek up kesehatan, atas perintah Ibunya Chi Hoon.


Ketua Han menyuruh mereka semua bubar. Lalu ia maju ke depan, memberikan bunga pada Mo Yeon dengan kasar.

Dr Sang Hyun kembali berbisik,,"Menghangatkan hati sekali melihat Kang Mo Yeon mendapat buket bunya, padahal aku yang memberi salam formal."


Ketua Han kesal karena Mo Yeon tak ikut pesawat pertama. Setelah mengirim Mo Yeon ke Urk, Ketua Han tak bisa hidup tenang, ditambah Mo Yeon yang tak mau pulang. Ketua Han langsung pergi.

"Apa ini?!" Tanya Chi Hoon.

Ketua Han bener-bener naksir Mo Yeon, sampai khawatir banget gitu.


Ji Soo memanggil Mo Yeon, Mo Yeon langsnung menghampirinya dan memeluknya, bunganya ia berikan ke Dr Sang Hyun.

"Aku sangat merindukanmu!" kata Mo Yeon dengan memeluk Ji Soo.


Mo Yeon bercerita soal gempa bumi yang dilihatnya, semua bergetar, orang-prang pada lari, semuanya hancur, jantungnya berdetak kencang dan pikirannya tiba-tiba jadi blank.

Disana juga ada dokter yang dulu pernah cerita ke Ji Soo. Ji Soo bertanya pada dokter itu, Mo Yeon ini bilang apa. Dokter mengatakan kalau Mo Yeon cerita mengenai gempa.

"Gempa? Bukankah itu disaat kau jatuh cinta?" Tanya Ji Soo.


Mo Yeon lalu ingat, ia menunjuk dokter yang menurutnya telah menyebar berita bahwa ia berkencan ke seluruh Rumah Sakit. 

"Tidak. Rumor sudah ada ketika aku sampai ke Korea." Jawab Dokter.


Mo Yeon bertanya-tanya siap ya kira-kira. Ji Soo merasa kalau siapa itu tidak lah penting yang penting itu kebenaran rumornya. Ji Soo minta Moo Yeon untuk bercerita tentang pengalamannya berkencan dengan anggota pasukan khusus.

"Emmm... Apa yang kalu lakukan saat mobilmu di bibir jurang... bagaimana bisa terbebas dari ranjau darat... Posisi yang benar untuk seorang sandera dengan bom saku...  Kau bisa mengetahui semua itu."

Ji Soo kembali bertanya pada dokter, apa kata Mo Yeon tadi. Tapi kata itu terlalu sulit bagi Dokter juga untuk paham.

Mo Yeon mengatakan kalau ia juga tidak tahu bakalan ada 'genre' begituan yang masuk dalam hidupnya. lalu ia tersenyum ceria.


Mo Yeon telfonan dengan Shi Jin. Shi Jin bertanya apa Mo Yeon sampai di Korea dengan selamat. Mo Yeon menjawab kalau ia belum terbiasa, ia merindukan Urk, Tak ada tentara yang menyanyikan lagu militer tidap pagi, dan tak ada Shi Jin juga.

"Siapa yang kau rindukan, para tentara atau Kapten?"

"Kedamaian Urk. Itulah yang aku bicarakan."

Shi Jin tersenyum. Ia bertanya masalah lain, apa sekarang Mo Yeon masih sibuk untuk mendaki posisi dimana Mo Yeon sebelumnya berada.

"Tidak, aku akan berhenti. Aku harus membuka bisnisku sendiri. Bahkan aku sudah deposit gedungnya. Bagaimana dengan gaji Kapten? Jiak aku bangkrut, bisakah kau menghidupiku?"


Shi Jin pura-pura kalau sinyalnya jelek,, Halo, halo,,, halo..... kok tiba-tiba suaranya jadi jauh banget.

Mo Yeon akan menutup telfon. Shi Jin tersenyum, ia mengatakan kalau ia akan mempertahankan posisinya di Tim Alpha jika Mo yeon bangkrut. Jadi, Mo Yeon tak perlu khawatir.

Mo Yeon menjawab kalau ia tidak akan bangkrut jadi jangan khawatir. Ia adalah wanita yang berhasil melintasi ladang ranjau. 


Mo Yeon ke ruangannya Ketua Han. Mo Yeon akan bicara tapi Ketua Han menyelanya. Waktu itu di Hotel, ia memang pria seperti 'itu' tapi ternyata Mo Yeon tidak dan ia sangat frustasi karenanya.

"Jadi, maksud Anda, Apa saya wanita pertama yang memukul Anda? Wow, Anda benar-benar tidak masuk akal."

Lalu Mo Yeon memanggil Ketua Han dengan namanya saja tanpa embel-embel ketua. Karena ia menyerahkan surat mengunduran diri. Ketua Han tidak punya pikiran untuk membiarkan Mo Yeon pergi, jadi gimana ya?

"Anda juga berhenti adalah cara juga, Ketua" Jawab Mo Yeon.

"Apa kau harus sampai sejauh ini? Bagaimana bisa orang menjadi sekaras ini? Apa kau Mo Yeon karena kau keras?!"

"Apa Anda Han Seon Won karena tak ada hal baik yang bisa Anda lakukan?"

Mo Yeon memberi waktu satu minggu untuk Ketua han agar memproses pengunduran dirinya. Lalu ia pergi dari sana.


Mo Yeon pergi ke Bank, tapi ia tidak bisa mengambil pinjaman. Petugas Bank menjelaskan alasannya, pertama kali Mo Yeon mendiskusikan untuk mendapat pinjaman adalah saat ia masih bekerja di bangsal VIP RS Haesung namun sekarang Mo Yeon hanya seorang dokter berlisensi yang akan membuka klinik baru, jadi artinya, Mo Yeon hanyalah seorang pengangguran.

"Jadi maksudnya, jika aku keluar dari RS Haesung maka aku tidak bisa mendapat pinjaman?"

Petugas membenarkan. Mo Yeon bertanya pada petugas itu, apa yang harus ia lakukan. Petugas balik bertanya, kenapa Mo Yeon malah bertanya padanya, lalu ia memanggil pelanggan berikutnya.


Myeong Ju masih dirawat di medicube ditemani Dae Young. 

Dae Young ingin Myeong Ju hidup nyaman. Myeong Ju menjelaskan kalau membuka klinik sendiri bukan berarti hidup bisa nyaman, karena RS sekarang sudah menjamur.

"Jadi, Kau akan terus hidup menjadi dokter tentara?"

"Apa yang dibutuhkan tentara bukanlah operasi kompeleks. Hal yang paling penting adalah untuk memberi diagnosis yang akurat di lokasi terdekat jadi penyalit tidak akan bertambah parah. Diagnosis cepat sebagai dokter, hati-hati dalam memutuskan sebagai tentara, Aku sangat baik di kedua hal itu. Aku suka pekerjaan sebagai dokter tentara. Jika pengoperasi tentara sepertiku berhenti, maka negara akan kehilangan aset. Apa kau tidak setuju?"

Dae Young tersenyum, ia setuju. 


Shi Jin datang mengganggu kencan mereka. Dae Young menyindir Shi Jin dengan pujian kalau Shi Jin selalu saja bisa muncul di momen yang sangat tepat seperti ini. Shi Jin menjawab kalau Ia memang hidup seperti itu beberapa hari ini.

Shi Jin menyerahkan dokumen pada Myeong Ju, surat pindah tugas. Myeong Ju akan dipindahkan ke Korea bersama Dae Young.

"Benarkah? Apa yang terjadi? Apa ini campur tangan Ayahku?"

Shi Jin menjelaskan kalau ini adalah perintah Letnan Park atas campur tangannya. Myeong Ju sulit percaya, koneksi apa yang dimiliki Shi Jin saat Shi Jin tak bisa menjaga diri sendiri.

"Oh iya.. Apa kau ingin aku membatalkannya?"

Dae Young merebut dokumen yang akan diambil Shi Jin. Ia mengatakan kalau pacarnya baru saja pulih dari penyakit endemik jadi belum bisa berpikir jernih.

"Tapi bagaimana kau melakukannya?"

-= Kilas balik =-


Shi Jin menjelaskan pada Letnant Park kalau Myeong Ju memang sudah pulih tapi masih membutuhkan istirahat yang cukup dan stabil, jadi ia khawatir jika Myeong Ju tetap di Negara asing.

"Jadi, menurutmu Letnan Yoon harus kembali ke Korea?"

"begini.. Jika dia sakit dan di ujung kematian, Anda mengatakan untuk memindahkannya ke RS Militer US. Jika dia tahu akan hal ini, bukankah dia akan merasa kecewa?"

Letnan Park kesal. Karena ancaman Shi Jin ini berhasil. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan.

Shi Jin menyarankannya untuk berpikir sebagai orangtua. Letnant Park membenarkan, pasti Komandan juga menginginkan Myeong Ju pulang.

"Saya tidak berpikir sejauh itu, Anda sangat peka, Pak!."

-= Kilas balik selesai =-


Shi Jin kembali ke markas dengan senyum mengembang. Tiba-tiba Mo Yeon menelfon. Shi Jin mengira kalau Mo Yeon sangat merindukannya.

"Tolong aku!" Jawab Mo Yeon.

"Diama kau? Apa yang terjadi?" Tanya Shi Jin Khawatir.

Mo Yeon mengatakan kalau ia tidak bisa mendapat pinjaman. Shi Jin bernafas lega. Mo Yeon melanjutkan kalau ia sudah melemparkan surat pengunduran diri tepat di depan Ketua Han dengan keren. Lalu pergi ke bank.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa mendapat pinjaman."

"Kau seharusnya pergi ke bank dulu baru melemparkan surat pengunduran dirimu dengan keren" Jawab Shi Jin.

"Apa katamu?"

Shi Jin berkata, apa bagi Mo Yeon terlalu susah untuk berpikir kalau Mo Yeon tidak bisa mendapat pinjaman jika keluar dari RS Haesung.

"Tidak bisakah kau meminta perpanjangan tugas? Kenapa harus kembali ke korea untuk melihat wanita pendek akal? Jangan kembali. Lanjutkan hidup bahagia disana."


Mo Yeon menutup telfon dan membanting ponselnya di meja makan. Ternyata disana juga ada yang lain.

Dr Sang Hyun bertanya, apa Shi Jin tidak kembali. Chi Hoon mengatakan kalau Shi Jin dan Dae Young pasti menemukan cara untuk mencuri surat pengunduran diri Mo Yeon di ruangan Ketua Han.

"Temui dan mohonlah pada dia." Saran Min Ji.

"Bagaimana aku bisa memohon setelah membuat 'scene' seperti tadi?" Kesal Mo Yeon.

Ada yang menyarankan Mo Yeon untuk kembali melamar menjadi Professor. Dr Sang Hyun bertanya, apa Mo Yeon akan melanjutkan tampil di TV.

"Sunbae-nim benar-benar."


Lalu meja bergetar, semuanya berlindung di bawah meja. semua yang ada di kantin menatap aneh ke meja mereka.

Seseorang membuka pintu dan terlihatlah kalau di luar ada proyek meratakan jalan. Dr sang Hyun dan yang lain bernafas lega.

Lalu seorang dokter bertanya, apa ada sesuatu di kolong meja. Dr Sang Hyun menjawab kalau ia berharap memang ada sesuatu.

Mo Yeon menyarankan, gimana kalau mereka mencoba tersenyum seakan ini adalah candaan?

"Tidak" jawab semuanya serentak.


Dr Sang Hyun bicara pada Mo yen dan Ja Ae, menurutnya semua Tim yang pernah ke Urk perlu mendapat terapi psikologis. Ja Ae menuduh kalau Dr Sang Hyun mau memanfaatkan ini untuk memeriksakan kelainannya.

"Hal ini bukan untuk ditertawakan. Tapi kau tak perlu, kau kan sudah mengundurkan diri (sambil menunjuk Mo Yeon)."

Dr Sang Hyun menyarankan agar Mo Yeon terus hidup sebagai volunter karena lebih terlihat keren dan mempesona. Mo Yeon menjawab kalau ia sudah membuat keputusan mendengar nasehat Dr Sang Hyun ini. Lalu ia pergi.

Dr Sang Hyun menyombong pada Ja Ae kalau ia ini orang yang berpengaruh. Ia bertanya, mau kemana Mo Yeon.


Mo Yeon meletakkan buket bunga di sebuah meja. Ia berbicara sangat formal, Mo Yeon mengatakan kalau ia sudah di RS Haesung selama 8 tahun, mulai dari intern sampai mendaftar Professor, Haesung adalah hidupnya, alasannya untuk hidup dan bagian dari dirinya.

"Aigoo... Kenapa Anda begini Presdir (klinik) Kang?"

Ketua Han tahu kalau Mo Yeon pasti tidak bisa memperoleh pinjaman tanpa pekerjaan tetap. Mo Yeon minta maaf, tapi kalau Ketua Han mau memberinya kesempatan kedua ia berjanji akan bekerja lebih keras di bangsal VIP RS Haesung.

Ketua Han menurunkan Mo Yeon ke unit UGD + Mo Yeon yang diutamakan untuk mendapat shift malam dan harus bersedia di telfon kapanpun untuk operasi darurat.

"Gimana, apa aku menyalah gunakan kekuasaanku lagi?"

"Auh.. kata-kata Anda terlalu keras ketua. Saya menganggap kalau Unit UGD seperti bunganya RS Haesung jadi hanya bunga seperti Saya yang tepat ditempatkan disana."

Lalu Ketua Han memberikan surat pengunduran diri Mo Yeon. Ketua Han memberi Mo Yeon penawaran, jika tak suka tinggal datang padanya, jangankan menjadi Dokter VIP, ia bisa menjadikan Mo Yeon sebagai VIP Rumah Sakit.

Mo Yeon mengambil suratnya lalu merobeknya, ia berterimakasih karena Ketua Han selalu memperhatikannya.


UGD mendapat pasien kecelakaan. Min Ji dan Ja Hyun yang menerimanya. Ja Hyun bertanya, siapa dokter yang akan melakukan operasi?

"Dokter disini." kata Mo Yeon yang kemudian memerintahkan semuanya untuk menyiapkan ruang operasi.

Dr Sang Hyun bertanya, ngapainMo Yeon disana, tanpa jas dokter. Mo Yeon memperkenalkan diri kalau ia adalah doter baru yang ditugaskan di Unit UGD.

Dr satu lagi datang, ia mengatakan kalau ruangannya sudah siap dan ia juga sudah menghubungi dokter anestesi. Mo Yeon menyuruhnya untuk langsung membawa pasien ke ruang operasi.

"Tanpa melakukan CT scan?" tanya Dokter.

Mo Yeon menjelaskan kalau mereka memiliki hasil CT pasien terdahulu. Pasien saat ini lebih membutuhkan untuk operasi segera dibanding CT scan. Dokter tersebut mengerti dan meminta bantuan Min Ji untuk membawa pasien.


Mo Yeon jalan diikuti Ja Ae dan Dr Sang Hyun, Ja Ae bertanya, bagaimana dengan bangsal VIP.

"Aku dipecat, tentu saja."

Dr Sang Hyun bertanya bagaimana dengan siaran? Mo Yeon menjawab kalau ia akan bekerja sangat keras mulai sekarang.

"Untuk UGD?"

"Bukan, untuk program siaran."

Dokter lain menginformasikan kalau akan ada pasien kecelakaan lagi, akan tiba dalam 5 manit. Mo Yeon meminta semuanya menjemput di depan.


Chi Hoon dan hee Eun memeriksakan kandungan Hee Eun. Dr mengatakan kalau posisi bayi bagus dan Hari-H nya kurang 2 minggu. 

Dokter tahu kalau HeeEun dan Chi Hoon baru bertemu lagi setelah berpisah, tapi ia menyarankan agar tak melakukan 'itu' dulu. Hee Eun dan Chi Hoon mengangguk kikuk.


Mo Yeon akan mengambil makan siangnya. Chi Hoon memanggilnya untuk duduk bersama. Mo yeon mengangguk lalu mulai memilih makanan.

Eun Ji melihat lengan baju Mo Yeon yang ada darahnya. Ia menyindir Mo Yeon yang menunjukkan kalau Mo Yeon pekerja keras.

"Senang bertemu denganmu, bagaimana kabarmu?" basa basi Mo Yeon.

"Kau pergi sebagai volunteer dan berakhir mengencani seseorang. AKu dengar kalau kau mengencani seorang tentara."

"Kau tidak salah masuk ke ruang operasi dan salah mengoperasi pasian saat aku tak ada kan?"

Eun Ji melanjutkan kalau Mo Yeon sangat lucu, Belum lama sejak scandal dengan Ketua Han, lalu pergi menjadi Volunteer dan bertemu dengan pria lain dengan cepat.

"Apa benar itu alasan kenapa kau di pecat dari bangsal VIP?"

Mo Yeon baru menatap Eun Ji.."Dr. Kim, selama sebelulan aku pergi, aku menyadari beberapa hal saat menjadi volenteer. Kami semua bahagia. Kau juga harus bahagia juga. Saat kau bahahia, lahirkanlah sklillmu juga."


Mo Yeon selesai mengambil makanan, Eun Ji mengikutinya, ia memyuruh Mo yeon berhenti berlagak sebagai seorang superior. Semua yang Mo Yeon lakukan hanya memberi beberapa vaksin dan berfoto,,"Apa kau pikir, kau Schweitzer atau semacamnya?"


Yang lain mendengar hinaan Eun Ji ini, mereka langsung berhenti makan saking kagetnya dan menatap tajam Eun Ji. 

"Ups, kenapa dengan kalian?" Ucap Eun Ji lalu pergi.


Dr Sang Hyun berkata kalau ia tahu apa yang ada dipikiran kawan-kawannya. Min Ji menjawab kalau tadi adalah momen paling menyedihkan dalam hidupnya. Mo Yeon menyesal karena tidak menjambak Eun Ji tadi.

"Benar, aku juga memiliki dua tangan untuk bermain!" Tambah Ja Ae.

"Aku harusnya melembar nampanku tadi." Tambah chi Hoon. Lalu ia bertanya, apa sebaiknya ia menjadi jahat saja siwaktu seperti ini, 

"Dengan nampan?" Tanya yang lain bersamaan.


48 komentar

avatar

Huaaaa...sudah muncul sinopsisnya. Thanks Ega#kecupbasah

avatar

Baca part ini masih bisa senyum2. Makasih sinopsisnya ega.

avatar

episode ini masih bisa lah senyum2,,,,pokoknya makin deket ending makin cemas aj gitu.
makasih sinopnya ^^

avatar

Cepet bgt.. Gomawo unnie!!! 😄

avatar

Wow.. udahh update sinopnya, semangat unni, di tunggu part 2 nya yaa☺

avatar

Di tunggu part 2 nya ya Diana ega... Fighting always,... Huggg

avatar

Di tunggu part 2 nya ya Diana ega... Fighting always,... Huggg

avatar

Gomawo mb.nya fighting....

avatar

Chinggu ya,
Gumawo
Sugohesso uri ippeuni jagganim.
Liat pic tweet kamu td malam bikin galau, ga sabar pengen cepat cepat pagi...ga sabar baca eps 13 rekapan dirimu...
Ega ya, kamu jg jgn lupa jaga kesehatan, HWAITING!!!

avatar

Wiss cepet banget udh ada..d tunggu part 2 nya dengan tidak sabar..
Semangat..!!

avatar

Lucu lucu..byk dialog yg lucu episode in

avatar

Lucu jg lihat ketua Han.. Wkwkwk kesengsem dia sm mo yeon

avatar

Lucu jg lihat ketua Han.. Wkwkwk kesengsem dia sm mo yeon

avatar

Yang ditunggu2 nge post juga. semangat ya nulisnya, tunggu par2 nya

avatar

makacih..makacih.. rekapannya...semangat buat part 2 nya....g sabar buat baca hwaiting

avatar

Kamsahamida diana ega,,,, daebak ^ ^

avatar

Part ini bikin lega, setelah tegang di episode2 sebelumnya. Buruan dong Kapten Shi Jin pulang ke Korea ;)
Btw, petugas banknya Yoo Ah In y?
Gomawo mbak Diana.. ditunggu part 2nya. Semangat terus y!

avatar

Seru..seru...semngat ya..ditunggu part 2nya.....

avatar

Seru..seru...semngat ya..ditunggu part 2nya.....

avatar

wahhhh mantap nich...cpt bangitsss....di tunggu part 2nya...tak sabar sangat

avatar

Gomawo chingu yaa😘😘😘😘...part 2 nya palii palii..hehehe🙆🙆🙆🙆

avatar

Gomawo chingu yaa😘😘😘😘...part 2 nya palii palii..hehehe🙆🙆🙆🙆

avatar

Good... Mulai santai sedikit... Semangattttt....

avatar

d tunggu part2 ny y kak ^^

avatar

d tunggu part2 ny y kak ^^

avatar

Ditunggyu yh part 2nya ????

Maksih 😙😘

avatar

dI Tunggu Selajutnya...........Gomawo

avatar

iya mba missy, liatnya masih seneng dan senyum2...tp sedih liat di ending ep 13...

avatar

Wkkkk aku ngakak lihat kejadian di kantin tadi, aku Salut ama Tim mereka padahal Tim udah bubar tapi masi tetep kumpul, di episode ini Ada bahagia nya dan Ada sedih nya wkt di akhir episode 😟

avatar

lanjut lanjutt,,, salam kenal ya min.. lama berkunjung diblog ini tapi jarang coment,,heheh

avatar

Mbak di, apakah ada hari tertentu untuk memposting lanjutan sinopsis ini? o.O
aku takut ketinggalan mbak o.O

avatar

Pokonya episode ganjil keluarnya hari Kamis dan Episode Genap hari Jumat..

avatar

di part 1 mo yoem , tingkahxa bkin ktawa ,,sukses trus mbak semangat ya,,

avatar

Thank you min udah munculin episode dengan super kilat hhehe

avatar

iya.. Yoo Ah In jadi cameo.. Sayangnya cuma sekilas thok..

avatar

Yoo Ah In cuma sekilas thok jadi cameonya..

Click to comment